Kamis, 22 Desember 2011

sakit :(


Setelah kejadian itu, memang sikap eky sudah berubah. Dia lebih perhatian ke aku. Dan aku pikir hidupku akan membaik, karena kini aku juga sudah menjadi siswa di sekolah favorit impian kedua orang tuaku.

            Aku bahagia kini, karena memang eky selalu ada buatku. Dia selalu bisa membuatku tersenyum. Walau kita sudah berbeda sekolah, tapi aku tetap mempercayainya. Karena memang aku sangat sayang sama dia.

            Pagi itu seperti biasa aku bangun pagi dan berangkat ke sekolah. Jarak rumahku ke sekolah tergolong cukup jauh, sekitar 13 km. pukul 06.00 aku berangkat ke sekolah. Cuaca memang cukup cerah pada hari ini.

            Aku tidak mendapat firasat buruk sama sekali hari ini. Canda dan tawa terdengar di kelas x6 ini. Sewaktu bel istirahat pukul 09.45. teman teman mengajakku untuk pergi ke kantin membeli makanan. Tapi entah kenapa aku sama sekali tidak berselera makan.

            Dan kini sudah bel masuk. Sekarang waktunya pelajaran bahasa jerman di kelas ku. Tiba tiba saja hp ku bergetar “nindya” di pesan tertulis nama kontak itu

“hei von, gimana kabarnya?” isi dari pesan tersebut

“Alhamdulillah baik nin, kamu?” balasku

“sama von, eh von aku boleh Tanya?” Tanya nindya

            Aku mulai curiga dengan semua ini, karena memang setau-ku kalau ada teman yang mau bertanya ke aku ini pasti ada kabar buruk.

Tanya apa nin? Tanya aja gak apa kok.” Jawabku

“von kamu masih pacaran sama eky tah?” balas nindya

“masih nin, emangnya kenapa? Dia punya cewek lain tah? Atau kamu tau dia keluar sama cewek lain?” tanyaku

“hlo? Yang bener von? Dia sekarang lo pacaran sama sahabatku, dan kemarin mereka habis keluar bareng” jawab nindya

            Seketika, badanku lemas. Sama sekali tidak bertenaga. Kringat dingin kluar dari keningku, pandanganku kabur. Aku mencoba menenangkan diriku, menahan air mataku. Lalu akhirnya aku mengajak temanku elsa untuk pergi ke kamar mandi, aku izin kepada guruku.

Pada saat berjalan aku sudah tidak bisa berkonsentrasi lagi. Aku kirim pesan ke nomernya eky

“kenapa kamu selingkuhin aku? Kenapa kamu ulangi lagi kesalahanmu yang dulu?” isi pesanku.

            Tetapi tidak ada balasan dari eky, iya memang kalau jam segini dia masih tidur. Di kamar mandi aku menangis, melepas bebanku. Disampingku elsa mencoba menenangkan aku, dia bingung karena tidak tau apa masalahku.

“yang bener kamu nin? Keluar kemana? Emangnya teman kamu namanya siapa? Aku belum putus sama eky” jawabku ke nindya

“iya von, aku yang mengantar temanku itu keluar sama eky. Nama temanku wheny, dan sewaktu aku Tanya ke eky, eky bilang dia udah lama putus sama kamu.” Jawab nindya.

            Sewaktu kembali kekelas badanku sudah drop. Aku bilang ke guruku kalau tidak enak badan, dan disarankan ke uks tetapi aku tidak mau. Aku mengikuti pelajaran dengan pikiran kemana mana, sama sekali tidak berkonsentrasi. Seperti biasa eky tidak mengakui kesalahannya.

            Aku memaksanya untuk jujur ke aku, mengatakan semuanya. Dan akhirnya dia mengakui kesalahannya, dia meminta maaf lantas langsung memutuskan hunbungannya dengan wheny

 

             BERSAMBUNG…..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar