Jumat, 23 Desember 2011

Part 2


Setelah kejadian tersebut hubunganku dengan eky semakin merenggang. Tidak tau mengapa kali ini hatiku susah memaafkan dia. Dan satu persatu rahasia eky terbongkar.
            Pada suatu hari, aku mendapat sms dari “nia” salah satu mantannya eky.
“pacar e eky lo banyak ada ‘ima,vita,voni’ ” kata dia
            Memang aku belum mengaku namaku waktu sms dia dulu, dan saat dia sms seperti itu aku tidak tau harus berkata apa lagi. Sewaktu pulang sekolah eky aku telepon.
“kamu balikan se sama wheny? Trus siapa ima? Balikan sama vita juga? Pinter pacar e cek akeh e” kataku
“trus lo kenapa? Gak trima tah?”
“kamu kok gini sih, sekarang pilih aku atau ima?” bentakku
“kalau aku gak mau milih?” tanyanya
“ya uda, tinggalin aku aja. Aku ae yang ngalah. Aku udah capek sama kamu, kita putus aja, MET BAHAGIA MBEK MREKA”
            Kataku sambil menutup teleepon tersebut. Tidak terasa air mataku menetes.
“buat apa von nangisin dia, gak akan mengubah keadaan, dia juga belum tentu nangisin kamu, dia aja gak peduli sama kamu. Sayang samma air matamu buat nangisin cowok kayak gitu” kataku dalam hati.
            Beberapa hari aku tidak mendengar kabar eky dan aku juga memang tidak menghubungi dia. Sakit hati yang aku rasa masih perih. Seakan menguak luka yang dulu menganga.
            Malam itu eky menghubungiku….
“maafin aku, emang aku salah. Jangan tinggalin aku, aku gak bisa hidup tanpa pyn, hidupku akan berantakkan jika gak ada pyn disini” katanya
“hla napa? Kan ada cewek cewekmu?” jawabku cuek
“mreka berbeda, mereka gak kayak pean. Aku tau aku salah. Maafin aku”
“ya wez, gak apa lupakan saja. Tapi maaf aku gak ingin pacaran dulu. Masih sakit hatiku” jawabku
“iya gak apa, yang penting pean disini. Tenang aja suatu saat nanti aku bakal balik ke pean, aku ingin berkelana”
            Tidak tau kenapa hatiku kembali luluh sama dia, mungkin karena rasa sayangku ke dia yang memang sangat mendalam. Aku memang tidak mengharap cinta dari cowok lain. Tidak tau kenapa mataku buta akan cinta orang lain, telingaku tuli akan kata cinta cowok lain, dan hatiku mati akan semua yang cinta aku.
            Sama sekali tidak ada niatku buat mencari penggantinya. Di mataku dia tetaplah seorang yang sangat sempurna. Kini aku sama dia menjalin hubungan tanpa status, dia masih sama cewek ceweknya.
            Di suatu hari, di hpnya aku menemukan kontak mantannya “miytha”. Pikiranku melayang, kembali semua kenangan pahitku. Terkuak lagi luka lamaku, mengingatkanku kepada semua yang sudah eky dan miytha lakukan ke aku.
            Oh iya, sekarang ini kalau dihitung umur jadianku sama eky sudah 17bulan. Tapi harus terhenti kini kisah kita. Pernah aku mendapat suatu pesan dari mantanku “duty” tidak lain tidak bukan adalah saodaranya miytha. Dia bilang kalau miytha balikan sama eky. Miytha membelikan eky cincin. Aku sama sekali tidak habis pikir sama itu cewek.
            Dulu waktu dia meminta maaf, aku maafkan karena aku berpikir dia adalah sahabatku. Tetapi kini dia mengulangi kesalahannya LAGI. Arghhhhh, kenapa masalahku tidak kunjung usai? =.=
            Ya tuhan, benar benar berat cobaanmu kali ini. >.<
Kini sudah 3 bulan lamanya aku sama eky berpisah, dia menyuruhku untuk menunggunya. Ya memang aku masih menunggu dia. Banyak dari teman teman ku yang sudah mengetahui akan permasallahanku ini.
            Eky juga sering meluangkan waktunya untuk menjemputku ke skolahku. Walaupun jaraknya jauh tapi dia masih tetap rela melakukannya. Padahal aku juga kan bukan siapa siapa dia. Itu yang membuatku tetap mencintainya seperti dulu. Bahkan banyak teman temanku yang mengetahui yang mana namanya eky itu.
            Aku tidak peduli sekarang dia sama siapa? Aku kan tidak ada hak buat melarang”nya. Aku bukan ceweknya tapi aku juga belum menjadi mantannya.
            Mungkin pembaca yang membaca blog saya ini berpikiran, betapa bodohnya saya. Karena saya mau menunggu hal yang belum pasti. Tapi saya yakin pembaca belum merasakan seperti yang saya rasakan kali ini. Hal ini membuat saya mengerti serumit ini cinta, sesakit ini mencintai. Dan saya mengerti akan bagaimana rasanya harus merelakan seseorang yang kita sayang pergi dengan orang lain.
            Terkadang memang hati susah buat terima, tapi apalah jadinya kalau cinta karena terpaksa? Toh itu bakalan bubar pada akhirnya? Iyha kan?? Teman teman saya yang mengetahui kisah saya ini sampai ada yang berkomentar ke saya seperti ini
“makanya von, jangan keseringan lihat sinetron. Tuch sekarang hidup mu ruwet persis kayak sinetron”
            SAYA Pikir pikir benar juga ucapan teman saya. Kini kisah saya menjadi rumit. Bahkan sampai saat ini saya masih menunggu kepastian dari eky. INI KISAH NYATA SAYA.

voniesichempon.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar